Kesayangan Pak Karsono
Oleh PakDSus
Dibandingkan dengan temanku yang di ruang tengah, aku lebih dahulu menemani keluarga pak Karsono. Aku merasa disayang. Debu yang menempel di badan dan kepalaku setiap hari dibersihkan. Aku pun tampak selalu bersih dan baru. Beda dengan temanku yang digantung di dinding, dinyalakan dengan cara ditarik dan debu yang menempel di badannya, ya Allaah … tebalnya.
Pagi kemarin aku lihat temanku diturunkan. Hei, rupanya ia rusak lagi dan dibawa ke tukang reparasi langganan pak Karsono. Pada sore hari kulihat ia sudah dipasang dan menyejukkan ruang keluarga pak Karsono malam harinya. Aku bersyukur menjadi kesayangan keluarga pak Karsono, selalu dibersihkan dan tidak pernah rusak.
Minggu sore ini keluarga pak Karsono panik. Leherku sangat panas. Ada bagian yang meleleh. Baling-balingku berhenti berputar. Sejak Sabtu pagi aku ditinggal pergi. Mereka lupa memutar tombol ON ke OFF. Pak Karsono mendekatiku dan segera mencabut kabel listrik dari stop kontak. Aku pun segera dibawa ke bengkel elektronik langganan beliau. Tidak sampai 10 menit, kami pun pulang. Tiba-tiba, mobil berhenti dan … BRAKK …! Aku dilempar ke kotak sampah tepi jalan. Kudengar Pak Karsono mengomel, “Ongkos servis lebih mahal daripada beli!”
Musi Rawas, 17092021
good share Pak Des. mksh
BalasHapusSama-sama.
HapusKipas angin tua yang tersisihkan.
BalasHapusTerima kasih. Salah si Tuan Rumah, lupa memadamkan.
HapusKalau boleh nebak, kipas kah ? Hehe ..
BalasHapusIya, he he.
Hapusjadi ingat "jam"nya upin ipin. hehehe...
BalasHapusSaya belum pernah baca atau nonton.
HapusSemakin mantap Pak D.....
BalasHapusKasihan, akhirnya dibuang gara-gara mereka lupa mematikan tombol on/of. Mantap pentigrafnya. Kipas angin yg terhempas.
BalasHapusTwist yg luar biasa.
BalasHapusBtw, malang benar nasib si kipas..
Nasib kipas angin menjadi twist yang menakjubkan.
BalasHapus