• Diksi 1

    Halaman SDN Mardiharjo Musi Rawas

  • Diksi 2

    SMP Terbuka TKB Batu Kucing Musi Rawas (Sekarang, Musi Rawas Utara)

  • Diksi 3

    Indahnya Negeriku

  • Diksi 4

    Dunia yang Kecil

  • Diksi 5

    Kota Kenangan

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 3 (IPA)

Muatan Pelajaran IPA

3.3. Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber


Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca uraian dalam blog ini, bertanya jawab dengan guru melalaui media sosial atau telepon, mengonton video, siswa dapat melaporkan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara lisan dan tulisan.



Hai, anak-anak hebat siswa-siswaku kelas 6!

Setelah belajar membuat kalimat efektif, kita kan melanjutkan pembelajaran kita. Sudah siap? Karena masih dalam masa pandemi, jangan lupa selalu memakai masker, tidak bersentuhan dengan orang lan, dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.



Buka kembali pelajaran tentang ciri-ciri hewan!

Lihat di sini:
https://diksisusanto.blogspot.com/2020/09/belajar-tema-2-subtema-2-kelas-6_10.html

Kali ini kita akan mencari tahu bagaimana cara hewan lain beradaptasi.

Silakan baca uraian berikut ini!  Jika ingin besar sentuh/tap/klik gambar berikut yang di sudut kanan atas dokumen.








Anak-anak, demikian pembelajaran kita hari ini. 

Semoga pembelajaran hari ini menyenangkan.

Baca kembali materi pelajaran kita hari ini dengan saksama!




Susanto
Guru kelas 6 SDN Mardiharjo


Saran, kritik, dan masukan silakan tulis dengan bahasa yang santun di kolom komentar.

Share:

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 3

Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia

3.4 Menggali informasi penting dari buku sejarah menggunakan aspek apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.

4.4 Memaparkan informasi penting dari buku sejarah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan aspek apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta memperhatikan penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif.




Selamat berjumpa, anak-anak!


Lihat pensil warna itu. Berwarna-warni indah sekali. Kadang mereka bekerja sendiri-sendiri, kadang pula menggores bersama dan muncul warna baru. Misalnya warna kuning bercampur biru menjadi hijau, warna merah bercampur biru menjadi ungu, dan seterusnya. Begitulah kita anak-anak, Tuhan menciptakan kita berbeda-beda, tetapi jika kita mau bekerja sama, dunia semakin indah.

Masa pandemi belum berakhir, tetap jaga jarak dan memakai masker.


Dock. shopee.co.id


Masih ingat kalian dengan kalimat efektif?


Pada pelajaran kali ini, setelah membaca uraian, mengerjakan soal lathan dan bertanya jawab dengan guru melalui media sosial atau telepon, kalian diharapkan dapat:
  1. mengidentifikasi kalimat efektif yang disajikan dengan baik
  2. membuat kalimat efektif dengan benar yakni memperhatikan penggunaan tanda baca dan kosa kata baku bahasa Indonesia.


Coba beri tanda centang ( V ) pada kalimat berikut yang merupakan kalimat efektif dan tanda ( X ) jika kalimat tersebut tidak efektif.

(     )   pergi kemarin.
(     )   Kolonel Sudirman gerilya memimpin perang. 
(     )   pertempuran berkobar di ambarawa.
(     )   Air bisa dapat berubah wujud.
(     )   Para siswa-siswa wajib memakai masker.

Mari kita bahas!

X   )   pergi kemarin.

Kalimat ini tidak lengkap, tidak memiliki pokok kalimat. Siapa yang pergi? Tidak jelas, bukan?
Jadi, kalimat tersebut bukan kalimat efektif.


X   )   Kolonel Sudirman gerilya memimpin perang. 

Siapa memimpin perang?
Yang memimpin perang adalah Kolonel Sudirman.

Kolonel Sudirman memimpin apa?
Kolonel Sudirman memimpin perang.

Perang apa?
Perang gerilya.

Jadi kalimat yang benar seharusnya:
Kolonel Sudirman memimpin perang gerilya.


X  )   pertempuran berkobar di ambarawa.

Setiap kalimat harus diawali dengan huruf kapital. Nama kota juga harus ditulis dengan huruf kapital pada awal kata. Jadi, kalimat tersebut tidak efektif.

Agar menjadi efektif, kalimat itu diubah menjadi:
Pertempuran berkobar di Ambarawa.


X )   Air bisa dapat berubah wujud.

Kata bisa sama maknanya dengan dapat. Oleh karena itu, gunakan salah satu.

Agar menjadi efektif, kalimat itu diubah menjadi:
Air dapat berubah wujud.


( X  )   Para siswa-siswa wajib memakai masker.

Siswa-siswa mempunyai makna banyak siswa.

Kata para juga menunjukkan makna banyak pada kata yang mengikutinya. 



Agar menjadi efektif, kalimat itu diubah menjadi:

Para siswa wajib memakai masker.
Siswa-siswa wajib memakai masker.

Soal Latihan 





Anak-anak, demikian pembelajaran kita hari ini. 
Semoga pembelajaran hari ini menyenangkan.

Baca kembali materi pelajaran kita hari ini dengan sakasama!


Susanto
Guru kelas 6 SDN Mardiharjo



Share:

Perkalian Bilangan Bulat

Halo, siswa kelas 6 yang keren!

Apa kabar kalian semua? 
Pak Guru doakan semoga kalian semua dalam keadaan sehat. 
Jangan lupa tiga hal berikut!







Pada pertemuan kali ini kita akan belajar matematika.

Pelajaran kita kali ini adalah perkalian bilangan bulat. 

Sebelumnya kita sudah belajar penjumlahan bilangan bulat.

Nah untuk memahami pelajaran kali ini silakan anak-anak simak video berikut ini!





Coba ulangi lagi jika merasa belum jelas. 

Catatlah hal-hal yang menurutmu penting!

Jika sudah selesai, kuis berikut ini silakan isi untuk latihan. O iya, yang bertanda * (bintang) berwarna merah wajib diisi, ya!





Semoga pelajaran hari ini menyenangkan. Jika ada hal-hal yang tidak jelas, silakan ditanyakan melalui WA atau telepon kepada guru!

Sampai jumpa!


Susanto
Guru Kelas 6 SDN Mardiharjo






Sumber Gambar:

https://covid19.go.id/storage/app/uploads/public/5e9/736/f51/5e9736f51dba9267670554.jpg 
https://www.viva.co.id/berita/metro/1267446-hindari-corona-anak-anak-di-jakarta-belajar-di-rumah-pada-16-29-maret 
https://covid19.kemkes.go.id/warta-infem/begini-cara-mencuci-tangan-yang-benar/#.X0-qeHkzZnI 



Share:

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 2


Assalaamualaikum wr. wb.

Salam sejahtera untuk kita semua!

Halo, bertemu kembali di blog kesayangan kita, DIKSI.

Pak Guru berharap kalian semua masih bersemangat belajar, baik sendiri-sendiri maupun bersama teman dekatmu. Tetapi ingat selalu memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan, ya! 

Tujuan Pembelajaran  pertama kita adalah 

  1. Setelah membaca teks, kalian mampu mengidentifikasi contoh manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat sekitar.
  2. Setelah membaca teks, siswa mampu menuliskan contoh manfaat persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat sekitar.

Seperti biasa, tujuan pembelajaran bukan untuk dicatat ya. Kalimat itu merukan harapan kita setelah kalian memelajari bahan pelajaran di laman ini. 

Bagaimana, sudah siapkah. Mari kita mulai!


Perhatikan video berikut ini!

(Mudah-mudahan sinyal di daerah kita bersahabat sehingga video bisa dibuka)





Jika kalian ikuti video tersebut sampai selesai, beberapa pertanyaan pada halaman 53 dan 54 buku tema 2 kita dapat terjawab. 

Coba jawab pertanyaan itu berdasarkan uraian materi dari video di atas atau hasil kalian membaca buku tema 2 halaman 52-53! Kalian bisa menuliskannya di buku catatan PPKn.

Jika ingin tetap membuka HP atau laptopmum buku tersebut Pak Guru sisipkan pada halaman di bawah ini.







Seni Budaya dan Keterampilan

Bagaimana tugas dari Pak Guru untuk mengarang "Tarian atau Gerak" dan lagu berdasarkan pola lantai yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya?

Pak Guru berharap kalian dapat memupuk kekompakan, persatuan, dan kerukunan dengan berlatih menari!

Nah jika kalian buka buku halaman 61 di atas, kalian akan berjuma dengan penjelasan tentang Tari Indang

Tari ceria dari Tanah Minang atau Minangkabau di Sumatera Barat ini memiliki gerakan yang bagus sekali. Dari gerakan tangan hingga gerakan kaki penarinya yang membentuk pola lantai.

Yuk, kita pelajari tari tersebut. Jika kelompokmu belum menentukan tari apa yang akan dipraktekkan, kalian boleh memilih tari ini.

Namun sebelumnya, tujuan pembelajaran kedua ini adalah:

  • Setelah mengamati gambar, membaca penjelasan, dan memperhatikan video, kalian mampu mengidentifikasi gerakan pada tari Indang.
  • Setelah mengamati gambar, membaca penjelasan, dan memperhatikan video, kalian mampu mempraktikkan gerakan pada Tari Indang.

Lihat video berikut ini ya! Tentu berdoa semoga sinyal internet kita bersahabat. 





Nah, bagaimana anak-anak? Menarik dan menghibur sekali, bukan?


Sampai di sini dulu pelajaran kita pada hari ini, silakan kalian ulang-ulang hingga malam nanti kalian naik ke peraduan. 

Selamat belajar!




Susanto
Guru SDN Mardiharjo





Kamus Kita Hari Ini


mengidentifikasi /meng·i·den·ti·fi·ka·si/ v menentukan atau menetapkan identitas (orang, benda, dan sebagainya): petugas ~ korban kecelakaan pesawat terbang

senantiasa/se·nan·ti·a·sa/ adv selalu; selamanya; tidak putus-putusnya: para pemain -- mengikuti nasihat pelatihnya;
-- hari setiap hari

senantiasa dapat juga berarti selalu


Sumber video
https://www.youtube.com/watch?v=7AxaeELaxOA&t=20s
https://www.youtube.com/watch?v=4qk0DD2zqig

Share:

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 1 (Bagian 3 - IPA)

Tujuan pembelajaran kita:
Setelah melakukan pengamatan dan menggali informasi dari berbagai sumber, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri hewan berdasarkan habitatnya.


Amati hewan-hewan berikut ini!


Apakah kamu mengetahui ciri-ciri hewan tersebut?
Apakah kamu juga mengetahui ciri-ciri tempat tinggalnya?

Berikut ciri khusus hewan dan habitatnya, di antaranya: 

Cicak, memiliki kaki lengket dan autotomi, habitatnya di daratan seperti dinding-dinding rumah atau menempel di langit-langit bangunan.




Unta, memiliki punuk untuk menyimpan cadangan makanan sehingga mampu bertahan hidup. Habitat unta ada di gurun pasir atau daratan.



Kelelawar, memiliki alat pendeteksi benda. Habitatnya ada di cabang pohon atau gua.





Bebek, memiliki selaput pada kakinya sehingga dapat bergerak di air. Habitatnya di darat, seperti di daerah kering maupun air, serta daerah berlumpur.




Burung hantu, memiliki kepala yang bisa memutar ke belakang untuk melihat kondisi di sekitarnya dengan cepat. Habitatnya di pepohonan tinggi sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut.




Bunglon, mampu mengubah warna kulitnya dengan cepat untuk menghindari bahaya dan membantunya mendapat makanan. Habitatnya di pohon atau semak-semak.




Landak, memiliki tubuh yang berduri untuk melindungi dirinya dari serangan musuhnya. Habitat landak ada di dalam tanah.



Cumi-cumi, mampu mengeluarkan tinta hitam pekat untuk melindungi diri dari terjangan musuh. Habitatnya ada di dalam laut.




Trenggiling, mampu menggulungkan tubuhnya seperti bola untuk melindungi diri dari musuh. Habitatnya di hutan.



Nah, ayam dan ikan belum diceritakan ciri-ciri dan habitatnya.

Silakan Anda jelaskan ciri-ciri ayam dan habitatnya!

Jelaksan ciri-ciri ikan dan habitatnya!


Sampai di sini dulu anak-anak hebat!

Semoga penjelasan di atas memberikan pengetahuan yang bermanfaat.


Susanto
Guru Kelas 6 SDN Mardiharjo



Share:

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 1 (Bagian 2 - IPS)

Halo anak-anak, halaman ini adalah bagian kedua Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 1


Tujuan Pembelajaran kita kali pada bagian ini:

  1. Setelah membaca teks dan menggali informasi dari berbagai sumber, siswa mampu menyebutkan makna upaya mempertahankan kemerdekaan melalui peta pikiran.
  2. Setelah membaca teks dan menggali informasi dari berbagai sumber, siswa mampu mempresentasikan contoh upaya mempertahankan kemerdekaan melalui peta pikiran


Perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Sangat diperlukan kerja sama dan persatuan dari seluruh rakyat Indonesia agar cita-cita untuk menjadi bangsa yang bebas dan merdeka dapat tercapai.


Itulah makna yang dapat kamu petik dari upaya mempertahankan kemerdekaan dalam Pertempuran Surabaya.

Pertempuran Surabaya adalah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Masih banyak perjuangan lain yang dilakukan di berbagai daerah, misalnya Pertempuran Ambarawa, Pertempuran Medan Area, Bandung Lautan Api, Agresi Militer Belanda I, dan Agresi Militer Belanda II.


Pertempuran Ambarawa






Pada saat itu Ambarawa telah menjadi kota militer untuk pemerintah Hindia Belanda sejak zaman penjajahan. Di sanalah didirikan Benteng Willem I yang juga disebut sebagai Benteng Pendem.

Lokasi Benteng Pendem ini berada tidak jauh dari museum kereta api Ambarawa yang dulu merupakan sebuah stasiun kereta.

Di Ambarawa terdapat kamp khusus perempuan dan anak – anak Belanda pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Ambarawa sebagai kota yang memiliki kamp tawanan perang telah pasti akan didatangi oleh pasukan sekutu.

Peristiwa Pertempuran di Ambarawa ini terjadi pada tanggal 20 November 1945. Dan berakhir hingga tanggal 15 Desember 1945, antara pasukan TKR (Indonesia) melawan pasukan sekutu (Inggris).

Ambarawa merupakan sebuah kota yang terletak di antara dua kota yaitu Semarang dan Magelang, juga di antara Semarang dan Salatiga.

Peristiwa Ambarawa ini pada awalnya dilatarbelakangi oleh mendaratnya pasukan Inggris dari Divisi India ke-23 di Kota Semarang pada tanggal 20 oktober 1945.

Pemerintah Indonesia memperkenankan sekutu untuk mengurus tawanan perang yang saat itu berada di penjara Magelang dan Ambarawa.

Kedatangan pasukan Inggris yang kemudian diikuti oleh pasukan NICA (Nederlandsch Indiƫ Civiele Administratie). Sekutu lalu mempersenjatai para bekas tawanan perang Eropa tersebut.

Sehingga pada tanggal 26 Oktober 1945 terjadilah sebuah insiden di Kota Magelang. Dan kemudian sampai pada puncaknya terjadi pertempuran antara pasukan TKR melawan pasukan sekutu (Inggris).

Insiden tersebut dapat diredakan dan berakhir setelah Presiden Ir. Soekarno dan Brigadir Jenderal Bethell dari Sekutu datang ke Magelang pada tanggal 2 November 1945.

Pada akhirnya mereka mengadakan perundingan gencatan senjata dan memperoleh kata sepakat antara kedua pihak yang dituangkan dalam 12 pasal. Naskah persetujuan tersebut berisi antara lain sebagai berikut.

Pihak Sekutu dan para pasukannya akan tetap ditempatkan di Magelang. Dengan tujuan untuk melakukan kewajibannya melindungi dan mengurus evakuasi pasukan Sekutu yang ditawan oleh pasukan Jepang (RAPWI)
Palang Merah atau Red Cross yang menjadi bagian dari pasukan Inggris.
Jumlah pasukan Sekutu harus dibatasi sesuai dengan tugasnya.
Pihak Sekutu tidak akan mengakui aktivitas NICA dan badan-badan di bawahnya
Jalan Raya Ambarawa hingga Magelang terbuka sebagai jalur lalu lintas Indonesia dan Sekutu.

Tokoh Pertempuran Ambarawa
Adapun tokoh – tokoh terkenal yang terlibat dalam pertempuran di Ambarawa adalah sebagai berikut.

  1. Letkol Isdiman yang gugur dalam medan pertempuran Ambarawa.
  2. Kolonel Sudirman, yang merupakan pemimpin pasukan Indonesia menggantikan Letkol Isdiman yang gugur dahulu.
  3. M Sarbini, yang merupakan Pemimpin TKR Resimen dari Magelang.
  4. Brigadir Bethel,  yang merupakan pemimpin tentara Inggris.

Penyebab Pertempuran Ambarawa
Penyebab terjadinya pertempuran ambarawa adalah karena pihak sekutu ternyata tidak menepati perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.

Sehingga pada tanggal 20 November 1945, meletuslah pertempuran Ambarawa yaitu pertempuran antara TKR di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan pihak sekutu dari Inggris.

Dan pada tanggal 21 November 1945, pasukan Inggris yang berada di Magelang ditarik mundur ke Ambarawa di bawah lindungan pesawat tempur.

Namun, tanggal 22 November 1945 pertempuran berkobar di dalam kota dan pasukan Inggris melakukan genjaran terhadap perkampungan di sekitar Ambarawa.

Pasukan TKR yang berada di Ambarawa bersama dengan pasukan TKR lainnya dari Salatiga, Boyolali, dan Kartasura bertahan di kuburan Belanda.

Sehingga mereka semua membentuk garis medan di sepanjang rel kereta api yang membelah dua Kota Ambarawa.

Pemimpin Pertempuran Ambarawa
Pertempuran di Ambarawa dipimpin oleh Kolonel Sudirman. Sedangkan dari arah Magelang pasukan TKR Divisi V/Purwokerto dipimpin oleh Imam Androngi yang melakukan serangan fajar pada tanggal 21 November 1945.

Serangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memukul mundur pasukan Inggris yang berada di Desa Pingit. Pasukan yang dipimpin oleh Imam Androngi ini berhasil menduduki Desa Pingit dan melakukan perebutan terhadap desa – desa yang berada di sekitarnya.

Pertempuran Ambarawa Jenderal Sudirman

Baik, pada pertemuan selanjtnya Pak Guru akan menampilkan kisah tentang:


Pertempuran Medan Area, 

Bandung Lautan Api, 

Agresi Militer Belanda I, dan 

Agresi Militer Belanda II.


Sebelum kita tutup, setelah kalian membaca uraian di atas jawablah pertanyaan berikut ini!

  1. Apa yang menjadi penyebab Pertempuran Ambarawa?
  2. Apa yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 1945?
  3. Siapa tokoh Indonesia yang gugur pada Pertempuaran Ambarawa?
  4. Di mana letak kota Ambarawa?


Terima kasih kalian masih semangat dan tetaplah belajar dengan tekun!


Susanto
Guru Kelas 6 SDN Mardiharjo










Share:

Belajar Tema 2 Subtema 2 Kelas 6 Pembelajaran 1 (Bagian 1 - Bahasa Indonesia)



Assalaamualaikum, wr. wb.
Salam sejahtera untuk kita semua!

Halo, anak-anak kelas 6 hebat. Semoga kabar kalian senantiasa baik, sehat, dan selalu dalam lindungan-Nya.

Kita bertemu kebali di blog kesayangan kita, kali ini berada pada pembelajaran pertama, tema 2 Persatuan dalam Perbedaan dan Subtema 2 Bekerja sama mencapai tujuan.

Siapkan perlatan yang diperlukan!
Jangan lupa sebelum belajar kita berdoa dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing-masing.

Berdoa, mulai!



Baiklah, sekarang kalian sudah siap.

Tujuan Pembelajaran 

Setelah membaca, melihat video, dan bertanya jawab dengan guru melalui media sosial, nanti kalian diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif pada teks tentang semangat persatuan dengan tepat.

Nah itulah tujuan pelajaran kita kali ini. Tujuan itu jangan dicatat, dibaca saja agar nanti setelah melakukan serangkaian kegiatan seperti yang disebutkan pada tujuan kalian memiliki kemampuan yang diharapkan. 

Mari kita  simak video berikut ini!







Nah,baru saja kalian mempelajari tentang kalimat efektif.

Boleh saya tahu, setelah menonton video tersebut, apa yang diaksud dengan kalimat efektif?

Ya, Kalimat efektif adalah kalimat yang mengandung gagasan pembicara/penulis yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK. 

S singkatan dari ....
P singkatan dari ....
O singkatan dari ....
K singkatan dari .... 

Pintar, pasti kalian tahu ya?

Ciri-ciri kalimat efektif
1. Memiliki unsur penting atau pokok (minimal unsur subjek dan predikat)
2. Menggunakan struktur bahasa yang tepat,
3. Memenuhi kaidah ejaan yang berlaku
4. Menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat dan sesuai kebutuhan.


Unsur pokok (S-P-O-K)
Contoh:
Saya belajar.
Ibu menjahit.
KakaK menyanyi.
Pemuda Indonesia melawan pasukan Inggris.


Struktur bahasa yang tepat contohnya:

Ibu memotong sayuran.  (benar)
Ibu sayuran memotong. (salah)

Beri tanda centang jika benar dan tanda silang jika kalimat berikut strukturnya salah!

Brigadir Jenderal Mallaby tewas pemuda ditembak. (...................)

Ultimatum Pasukan Inggris ditolah Indonesia. (...............)



Contoh kaidah ejaan:
Kalimat dimulai dengan huruf kapital.
        
          Peristiwa 10 November ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Huruf awal nama bulan, nama diri, nama tempat ditulis dengan huruf kapital.

          Peristiwa 10 November ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.


Coba, tulis kembali kalimat berikut dengan ejaan yang tepat!

puncak dari pertempuran tersebut adalah terbunuhnya pemimpin pasukan inggris, brigadir
jendral mallaby


Anak-anak, silakan buka bukumu yang berisi bacaan seperti dalam video! 

Coba perhatikan peta pikiran berikut ini!


Apa maksud peta pikiran itu?

Maksud peta pikiran itu begini.

Apa 
Apa yang terjadi?

Mengapa
Mengapa hal itu terjadi?

Siapa
Siapa yang terlibat pada peristiwa tersebut?

Bagaimana
Bagaimana hal itu berlangsung?

Kapan
Kapan peristiwa itu terjadi?

Di mana
Di mana peristiwa itu terjadi?


Latihan

Buatlah tulisan menggunakan kata-kata sendiri tentang Pertempuran Surabaya berdasarkan peta pikiran yang sudah dijelaskan menggunakan kalimat efektif.

Pak guru membantu dengan satu kata.

1. Pasukan Inggris

    Pasukan Inggris dipimpin Brigadir Jenderal Mallaby

2. mengeluarkan

3. Hari Pahlawan

4. belajar

5. mencuci tangan


Silakan Anda kerjakan di buku catatan bahasa Indonesia, hasilnya tunjukkan kepada gurumu!


Demikian materi pembelajaran kita pada pertemuan ini.

Susanto
Guru kelas 6 SDN Mardiharjo




https://www.beatbiz.net/mutiara-doa-berdoalah-kepadaku-niscaya-akan-aku-kabulkan/

Share:

Pengikut Diksi

Beli Domain Banyak Discount

www.domainesia.com

Postingan Populer

Recent Posts

Theme Support

Butuh bantuan kami untuk upload atau kustomisasi Template blog ini? Hubungi Saya dapatkan detail kustomisasi tema yang Anda butuhkan.