• Diksi 1

    Halaman SDN Mardiharjo Musi Rawas

  • Diksi 2

    SMP Terbuka TKB Batu Kucing Musi Rawas (Sekarang, Musi Rawas Utara)

  • Diksi 3

    Indahnya Negeriku

  • Diksi 4

    Dunia yang Kecil

  • Diksi 5

    Kota Kenangan

Cabai (Pentigraf)



Hari ini Manto bergembira. Sebungkus cabai muda, beratnya setengah kilo lebih, didapatnya dengan cuma-cuma. Bu Ita membagikan cabai hasil ladangnya kepada seluruh rekan kerjanya. Daripada dijual juga tidak ada harganya, lebih baik dibagikan kepada sanak saudara dan teman, begitu kilahnya. Terbayang di benak Manto, sang istri bakal senang karena oseng tempe dengan cabai hijau adalah favoritnya.

Selesai salat Zuhur, Manto menunggu jam pulang dengan menulis. Peristiwa membahagiakan diri dan teman-temannya sayang jika tidak diabadikan. Ia pun asyik menulis. Waktu satu jam setengah tidak terasa telah dihabiskannya di depan laptop. Sinyal internet di sekolah pada hari itu sangat bersahabat. Seramah Bu Ita yang secara ikhlas memberikan cabai hasil panennya. 

Pukul 14.00 tibalah saat Manto kembali ke rumah. Bungkusan cabai digantung di motor. Sambil bersiul riang ia membuka pintu rumah. Tidak lupa ia mengucapkan salam. Dengan wajah berseri diberikannya bungkusan cabai kepada istrinya. Denok terlihat sangat cantik. Kulitnya yang kuning kontras dengan gaun hijau yang dipakainya. Tumben ia berdandan siang-siang. "Hampir dua jam aku menunggu. Hari ini resepsi pernikahan anak Bu Bambang. Katamu izin pulang pagi!" Pecah isak tangis Denok sambal berlari ke dalam kamar.


Musi Rawas, 30 September 2021

Share:

Contoh Pentigraf (5)

GOYANGIN KEPALA

Pentigraf
Oleh Usdhof


Setiap pagi setelah Subuh aku selalu menjadi teman Pak Kyaiku. Bahkan kadang bisa menemani sampai malam, jika ada diskusi dengan teman-temannya. Karena aku, mereka bisa menahan kantuknya demi kepentingan umat.

Hingga di suatu siang di tengah hawa sejuk setelah hujan mengguyur, ada tamu yang asing bagiku. Sosok lelaki dengan memakai baju koko yang agak panjang selutut. Lelaki itu memprotes sebuah tradisi di masyarakat yang tak ada dasarnya. Lelaki itu menanyakan dasar dari menggelengkan kepala pada saat membaca tahlil. Pak Kyai tidak menjawab. Bahkan menawarkan minum. "Kopi atau teh?" Lelaki itu memilih diriku.

Beberapa menit kemudian, Pak Kyai membawaku dalam sebuah cangkir. Aromaku memancarkan energi bergas. Pak Kyai mempersilakan lelaki itu untuk menikmatiku sebelum menjawab pertanyaannya. Terdengar suara sruputan yang keras. Tetapi tiba-tiba tertahan dan aku dimuntahkan.  "Pak Kyai! Apa tidak punya gula?" tanya lelaki itu. Pak Kyai menyampaikan maaf bahwa tadi lupa menggoyangkan sendoknya sehingga aku dan temanku, gula, tidak bisa bersatu memberikan kenikmatan. Mendadak lelaki itu mencelupkan jari telunjuknya ke cangkir. Mengaduk-aduk sambil menggoyangkan kepala. Aku Si Hitam dibuat pusing dengan laku lelaki itu.

Surabaya, 28 September 2021


Dari Grup Rumah Virus Literasi

Share:

#SeninBlogWalking 27 September 2021

#SeninBlogWalkingLagerunal


Andaikata, setiap anggota grup mengirimkan satu saja tulisan, karena tidak perlu tulisan baru, maka akan ada seratus delapan puluhan tulisan. Namanya juga berandai-andai. Pada kenyataannya, #SeninBlogWalking, "berjalan-jalan" dan berkomentar pada tulisan yang dikirimkan ke Grup Whatsapp edisi 27 September 2021 menampilkan para penulis sebagai berikut:

1. Pa D

https://blogsusanto.com/bersepeda-santai-pada-hari-minggu-cerpen/

2. Atik

http://81-atik.blogspot.com/2021/09/berlatih-berkurban.html

3. Sri Sundari

https://srisundaricaturutami.blogspot.com/2021/09/toleransi-saat-gowes.html

4. Ambu Tini 

https://terbitkanbukugratis.id/tinisu/09/2021/larik-larik-kehidupan-27/

5. Brian

https://www.praszetyawan.com/2021/09/mendapat-kiriman-buku-antologi-cerpen.html

6. Suyati

https://suyatibinyo.blogspot.com/2021/09/harlah-mts-negeri-1-purbalingga.html

7. Hariyanto

https://hariyanto17.blogspot.com/2021/09/kisah-swab.html?m=1

8. Bu iik

https://mtkkusuka.blogspot.com/2021/09/blog-bu-iik-bbi_20.html

9. Supadilah

https://www.supadilah.com/2021/09/bahasa-bermain-layang-layang.html?m=1

10. Endahwin

https://endahwin04.blogspot.com/2021/09/beejiwa-menang.html?m=1

11. Indri

https://yukindrimenulis.blogspot.com/2021/09/felis-silvestris-mong.html


Musi Rawas, 28 September 2021


PakDSus

Share:

Mi Goreng Instan (Pentigraf)



Mi Goreng Instan

 Oleh Susanto

Sejak ditinggal istrinya ikut Kursus Pembina Pramuka Mahir seminggu lalu, Manto tinggal berdua bersama dengan anak lelaki, satu-satunya anak yang masih tersisa di rumah. Meskipun Manto jago memasak, sore itu ia ingin membeli lauk saja. Namun, apa lacur, hujan deras datang tiba-tiba mengguyur. Hingga lewat waktu maghrib, hujan belum juga mereda. Akhirnya, ia mengajak anaknya memasak mi goreng. Dua bungkus mi goreng instan mereka masak sesuai petunjuk pada kemasan. Separuh mi sudah dimakan sang putera, sisanya ingin ia masak kembali dengan menambah bumbu-bumbu: bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit.

Bumbu-bumbu tambahan sudah digiling. Setelah minyak dalam kuali panas, bumbu pun ditumis. Sreng …! Uap mengepul memunculkan aroma gurih menyengat, sedap. Manto menambahkan air. Lalu, mi yang sejatinya sudah siap dimakan, ia masukkan ke dalam kuali. Sambil menunggu kuah mengering, ia masuk ke kamar melanjutkan menulis pentigraf yang baru ditulisnya satu paragraf. Lama juga memikirkan konflik agar nyambung dengan twist yang sudah direncanakan.   

Begitu ide didapat, segera ia tulis kelanjutan cerita pentigrafnya. Lega hati Manto, cerpen yang sedang ia pelajari dan tekuni, akhirnya selesai juga. Dibacanya pentigraf itu berulang-ulang. Rasa puas menyelimuti hatinya. Setelah itu Manto keluar kamar. Setengah berlari ia menuju kuali. Asap putih mengepul menyelimuti mi instan yang sudah menghitam arang.


Share:

Puisi Saya Hari Ini

Rain png from pngtree.com


Duka Jiwa

Oleh PakDSus

Kulihat dua anak bujang
Meluncur girang
Telanjang
pada licin lantai tepi deras hujan

Berguling, tertawa
Beraksi, bergaya
Polos rasa
depan kamera

Sang pemiliki gawai
Larut dalam tawa
Tanpa engah
menera aib pada raga terdedah

Musi Rawas, 23 September 2021


Share:

Mega, Lintang, Buana (Kamis Menulis Edisi 23 September 2021)

Berasarkan Info Grup WA Cakrawala Blogger Guru Nasional yang diakses pada tanggal 24 September 2021 pukul 09.53 waktu Musi Rawas, Sumatera Selatan, anggota Lagerunal berjumlah 187 (ada yang keluar satu orang, hari ini). 

Yang berhasil menyetorkan naskah untuk kegiatan #KamisMenulis Edisi 23 September 2021 adalah sebagai berikut.


1. Endahwin

MEGA, LINTANG,  BUANA MILIK-NYA

Kutatap mega
Terang dan tidak mendung
Seterang hatiku yang sedang bersinar
Seperti sinar lintang yang menerangi pada waktu malam




2. Mister Beje ll 

Buana Menganga Begitu Lebar
Mister Beje

Nak, apa yang nampak oleh netra
Itu hanya sepersekian dunia
Masih luas lagi belum kau tapaki
Jalan panjang masih menanti



3. Ambu Tini

Mega Lintang Buana
Oleh : Ambu Guru 


Pekat

Gelapnya malam
Rembulan tenggelam

Indurasmi bertabir legam
Lintang gemintang karam
Nebastala kian menghitam



4. Iis Yuliati

Mega, Lintang, dan Buana 
Oleh: Iis Yuliati 

Malam ini semakin larut 
Mengalir asa yang kian hanyut 
Kudekap angin hangat lembut membelai 
Terbayang jiwa-jiwa lelah karena seharian telah tergadai 


5. Sumarjiyati

Mega, Lintang, Buana

Di sudut kota
Kupandang awan bermahkota
Mega mendung terlihat tertata

 
Sungguh elok ciptaan-Nya
Jingga senja tak nampak olehnya
Padahal sudah waktunya
Tuk tunjukkan keindahanya



6. Sriwati

Mega Mendung Bergelayut di Buana


Mega mendung bergelayut di buana
Kabar lintang menusuk sukma
Malam kelam menjadi dilema.


Baca selengkapanya di:

7. Rosminiyati

Lukisan Mega, Lintang,  Buana
Oleh: Rosminiyati

Malam temaram berselimut kehampaan
Kutatap mega hitam melirik garis lintang
Seisi buana membuncahkan kesombongan
Tak peka akan jiwaku yang terbang

Baca selengkapnya di:



8. Suyati

Menanti Hujan
Oleh Suyati


Garang mentari memberangas kesegaran
Hijau dedaunan mengering perlahan
Mencampakkannya pada layu gersang kecoklatan
Memudarkan kedamaian menjadi kegelisahan

Baca selengkapnya di:



9. Pa D


Mega, Lintang, dan Buana

Pak Eko memacu kendaraan bermotornya lambat-lambat. Ia ingin mendengar cerita Mega, bocah kelas lima yang siang ini gagal berlatih AKM pada laman Pusmenjar, Kemdikbud. Mega pulang ke rumah diboncengkan Pak Eko karena ibunya akan menjemput satu jam kemudian.

Mega bersama kelompok belajarnya, hari ini berlatih mengisi soal AKM dengan laptop milik Pak Eko. Sebagian besar murid kelas lima tidak mempunyai laptop. Sementara, bulan Oktober dan November akan simulasi dan melaksanakan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). Oleh karena itu, Pak Eko menyisihkan waktunya untuk melatih anak-anak kelas lima memegang tetikus (mouse), berlatih mengetik kalimat, dan tentu saja berlatih mengisi soal AKM pada laman Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Baca kisah selanjutnya di:



10. Hariyanto

MEGA LINTANG DAN BUANA
Oleh : Hariyanto

Tatkala hati sedih
Menutupi hati bak mega datang berdiam diri
Langit pun tertutup hawa sedih mengigilkan
Karena mega membawa butiran embun kelabu
Menutup segala indah langit biru.


Larik-larik selanjutnya ada di:



11.Ai Setiawati 

Puisi Akrostik
Mega, Lintang, Buana

Menari-nari diujung netra
Enyahkan berjuta ragu dan rasa
Gairah  penuh asa
Ada berjuta cita yang harus dijaga

Lintang dan Buanaya ada di:



12. Aam


MEGA, LINTANG, BUANA


Kamis menulis edisi 23 September 2021 masih memakai 3 kata melalui undian spin yang diputar dengan kencangnya. Saat keluar 3 kata dalam roda putaran, ada rasa galau yang melanda kalbu. 

Bagaimana kisah Bu Aam menulis selanjutnya? Klik:



Itulah cuplikan tulisan yang dapat anda nikmati dengan mengeklik tautan yang ada. Jangan lupa meninggalkan jejak dengan memberikan komentar yang santun.

Dibandingkan pekan lalu yang menghasilkan  14 tulisan yang memenuhi kriteria waktu penyetoran, pekan ini hanyamuncul 12 tulisan. Jika dibandingkan dengan banyak anggota, jumlah ini hanya 6,42%. 

Admin menyadari kesibukan setip anggota. Lalu, siapa yang beruntung mendapat hadiah kejutan?






Daftar sponsor yang memberikan hadiah kejutan setiap pekan adalah:

30 Nov, 3,10,17 Des: Pk.Brian ✅
24 Des: Rita Wati✅
31 Des: Sri Yamini✅
7 Jan: Ari Setyowati❎
14 Jan: Nora✅
21 Jan: Min Hermina ✅
28 Jan : Rita Wati✅
4 Feb.  : Dwi Yuliati✅
11 Feb : Susanto ✅
18 Feb : Sudomo✅
25 feb : Mak Butet/susiarpa✅
4 Mar: Min Hermina✅
11 Mar: Aam✅
18 Mar: Tini Sumartini✅
25 Mar: P D (antologi)✅
1 Apr.  : Bu Sri Sugiastuti ✅
8 Apr. : B. Dwi Yuliati✅
15. Apr : Bu Hermin ✅
22 Aprl Bu Rince W Utami ✅
187Juni : P. Susanto ✅
24.Juni : B.Suyati✅
1 Juli: Rita ✅
8 Juli : B. Suyati ✅
15 Juli : B Sumarjiyati ✅
22 Juli :Sri Yamini -Buku ✅
29 Juli: Jawahir✅
5 Agt : Rahmawati
12 Agt: Supadilah✅
19 Agt : Pipit 
26 Agt. : Bu Ai✅
2 Sep : Nani✅
9 Sep : Ditta ✅
16 Sep : Ditta ✅
23Sep : Nasirun 
30 Okt : Syahri
7 Okt: Rizky Kurnia Rahman
14 Okt : Hariyanto
21  Okt : indrakeren
28 Okt : Sri Yamini 
28 Nov : Nora
4 Nov: Jawahir
11 Nov: Hasanah


Pernah saya mendengar cerita tentang buah kelapa yang dilempar kera ke kepala seorang Sufi. Sang Sufi memungutnya, meminum airnya, memakan dagingnya, dan menjadikan tempurungnya sebagai mangkuk untuk makan, seraya berkata:
"Terima kasih atas kritikmu untukku." 




Mega



Lintang



Buana







Musi Rawas, 24 September 2021


Share:

MANTO YANG DERMAWAN

Seperti biasa, Manto si pedagang sayur keliling melayani pembeli langgananannya yang kebanyakan kaum hawa. Sore itu, ada ibu-ibu yang mengeluh. Hampir menangis ia bercerita bahwa uang tabungannya hilang digasak maling. Uang tabungan itu sedianya akan digunakan untuk membeli hape android bekas agar anaknya bisa belajar daring seperti teman-temannya. Si ibu itu sedih setiap kali anaknya menumpang belajar teman-temannya suka mengolok-oloknya.

Mendengar cerita ibu-ibu itu, hati Manto yang dermawan terketuk. “Saatnya bersedekah dengan uang yang besar,” katanya dalam hati. Setelah menyerahkan bungkusan ikan, bumbu dapur, dan sayuran kepada salah satu pelanggannya, ia berjanji akan membantu ibu itu membeli hape. Katanya, pekan depan jika uangnya datang akan segera ia berikan untuk membantu ibu-ibu pelanggannya yang sedang kesulitan itu. 

Bu Tejo yang namanya sama dengan tokoh viral dunia maya itu pun bertanya, “Mas, dari mana Mas dapat uang sebanyak itu? Bukankah dagangan sayurnya jika diborong semua barangkali juga tidak sampai tiga juta?” Dengan percaya diri ia mengeluarkan hape dan menunjukkan tulisan yang ada di dalamnya kepada Bu Tejo: SELAMAT ANDA MENDAPAT SUBSIDI DARI PLN SEBESAR RP50.000.000 BERKAT TRANSAKSI RUTIN ANDA SETIAP BULAN. 


Musi Rawas, 23 September 2021

Share:

Pengikut Diksi

Beli Domain Banyak Discount

www.domainesia.com

Postingan Populer

Recent Posts

Theme Support

Butuh bantuan kami untuk upload atau kustomisasi Template blog ini? Hubungi Saya dapatkan detail kustomisasi tema yang Anda butuhkan.