"Mana uang kembaliannya, Man?" tanya bapakku.
"Nggak ada, Pak. Buat bayar gunting rambut," jawabku santai.
"Ha, kok mahal bener?" tanya bapakku lagi.
"Gak coyo, ya tanya sendiri ke Mbah Sukir!" jawabku berusaha meyakinkan.
Benar saja, bapakku datang ke mbah Sukir, menanyakan mahalnya ongkos cukur.
"Gini loh, Pak Jono. Manto tadi datang ke sini. Minta cukur, sudah saya rapikan. Sesudah selesai, ia bayar pakai uang 20 ribuan. Berhubung masih pagi, belum ada pelanggan, saya belum punya uang kembalian. Terus aku tawarin. Le, kembaliannya cukur gundul aja, ya. Mbah belum punya uang kembalian," jelas Mbah Sukir panjang lebar.
Bapakku terus melihat ke kaca. Di sana tertulis, tarif cukur biasa 12.000, gundul 8.000.
"Oalah, Man ... man ... pekok kowe!" gerutu bapakku sambil menyeret lengan kananku mengajak pulang.
Selamat Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021