• Diksi 1

    Halaman SDN Mardiharjo Musi Rawas

  • Diksi 2

    SMP Terbuka TKB Batu Kucing Musi Rawas (Sekarang, Musi Rawas Utara)

  • Diksi 3

    Indahnya Negeriku

  • Diksi 4

    Dunia yang Kecil

  • Diksi 5

    Kota Kenangan

Pentigraf (4)

 Si Jago

#dekonstruksi #pentigraf

Sudah tiga hari ayam jagoku hilang. Aku cari ke mana-mana tidak ketemu. Biasanya, setiap pagi dan sore, jika mulutku mengucapkan kurrrr..... ayam jago yang tidak kuberi nama itu berlari mendekat. Kok kok kok ... si Jago makan dengan lahap. Hingga kemarin si Jago belum pulang. Sayangnya, aku tidak bisa mencari. 

Sejak kemarin badanku meriang. Tugas daring dari Pak Guru kelas 6 pun belum kukerjakan. Mulutku pahit, aku tidak doyan makan. Namun, hari ini sudah mulai mendingan. Badan tidak lagi demam, lidah pun tidak terasa pahit lagi. Kepada ibuku aku minta digorengkan ayam. Sudah tiga hari aku tidak makan nasi, apalagi dengan lauk protein hewani.

Ibuku wanita yang baik sekali. Beliau membuatkan gulai ayam selain ayam goreng yang aku pesan. Alhamdulillah, sekarang aku sudah sembuh. Segera aku pergi ke kandang, mencari ayam jago kesayangan. Aku celingukan, mataku tidak menemukan ayam jagoku yang mirip Rambo ayam hebat milik Atuk Dalang. Ke mana si jago tidak kelihatan, hatiku bertanya-tanya. Kepada ibu aku pun bertanya, apakah si jago sudah kembali. Ibu menjawab, "Tuh, di kuali dan piring di meja makan."



Pernah dipublikasikan di: 

https://susanto232426.gurusiana.id/article/2020/11/si-jago-2984078?bima_access_status=valid


Share:

Contoh Pentigraf (3)

Menjadi Tumbal Pesugihan

Oleh Usdhof


Dengan mulut tertutup lakban, aku digandeng keluar kamar menuju ruang belakang. Aku didudukkan di atas kursi. Kaki, tangan, dan kepalaku dipegang dengan kuat. Tangan kasar orang-orang yang seharusnya menyayangiku telah meremukkan tulang-tulangku yang masih muda.

Semenjak pandemi, ayah dan ibu sudah tidak berpikir normal. Heran! Aku yang masih duduk di kelas dua SD saja sudah sedikit mengerti mana yang rasional dengan tidak. Aku belajar dari guruku. Sungguh kefakiran telah merengut kerasionalannya.

Ibuku mulai memegang kepalaku sambil berbisik bahwa ada aura pembawa kekayaan pada diriku. Aku teringat cerita guruku. Kisah Nabi Ismail dijadikan kurban oleh ayahnya, Nabi Ibrahim atas perintah Tuhan. "Bangsat! Aku bukan Ismail yang akan digantikan dengan domba surga." Aku berontak meski mataku tetap tercukil dari kelopakku. Akan tetapi jeritanku terdengar sampai ke ujung langit hingga dikirimkan malaikat penolong. Terali besi ditetapkan buat mereka.


Gresik, 8 September 2021

#pentigrafsadis

#pentigrafbone


Sumber: Grup Menulis RVL (Rumah Virus Literasi)

Share:

Setiap Anak yang Baru Lahir dalam Keadaan Fitrah

CAHAYA HATI
SATU HARI SATU HADITS
HADITS PAGI HARI RABU INI ... 👇✍️
Rabu, 30 Muharram 1443 H/8 September 2021 M



Ayat yang pertama kali diturunkan kepada  Nabi Muhammad Saw adalah perintah untuk membaca.
Allâh Swt berfirman,


ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ


Artinya :

Bacalah dengan (menyebut)  nama Tuhanmu  Yang *menciptakan.(Qs. Al-Alaq : 1)


Dalam ajaran Islam mencari ilmu hukumnya adalah wajib.


Allâh Swt berfirman,


 يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ 


Artinya :

Allah akan meninggikan  orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang  yang diberi ilmu pengetahuan *beberapa derajat. (Qs. Al-Mujadalah : 11)


Kemiskinan terkadang sering  kita jadikan  alasan  berhenti mencari ilmu,  seharusnya tidak demikian.

Betapa banyak para ilmuwan-ilmuwan muslim  justru lahir  dari keluarga miskin, diantaranya Muhammad bin Idris As-Syafi'i  (imam Syafi'i) namun  berkat ketekunannya dalam belajar dapat mengantarkannya menjadi  ilmuwan besar dan  banyak karya di antaranya kitab Al-Umm dan Ar- Risalah. Namanya harum dan dikenal di belahan dunia  dan  dikenal sepanjang masa dan hasil pemikirannya diikuti oleh  banyak umat Islam.

Disinilah pentingnya kita mendidik anak sejak dini  supaya mencintai ilmu pengetahuan.

Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda,


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ.  (رواه  البخاري)


Artinya:

Hadits Shahih Riwayat Bukhari No. 4803, Tiap-tiap anak yang  baru lahir dalam  keadaan fitrah,  maka ibu bapaknyalah  yang menjadikan anaknya Yahudi, Nasrani atau Majusi.


Hadits ini  memberikan pemahaman  bahwa anak kecil  bagaikan kertas kosong yang bersih dari coretan apapun.

Jika ingin  anak itu kelak menjadi orang yang baik,  maka  orang tua harus  mendidiknya sejak kecil supaya anak terbiasa dengan melakukan kebaikan-kebaikan.

Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda, 


عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:


(صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)

Artinya :

Hadits Shahih Riwayat Muslim No.1631, Jika anak Adam meninggal, maka  amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.

Meninggalkan  warisan kekayaan melimpah terkadang  dapat memicu pertengkaran dan permusuhan di antara keluarga,  tapi meninggalkan 3 hal di atas  dapat mengantarkannya ke surga dan membahagiakan orang-orang yang ditinggalkannya.

Semoga keturunan kita menjadi shalih dan shalihah, menyenangkan, dan menjadi pemimpin bagi orang2 yang bertaqwa.Amin

Wallahu A'lam

Ya Alloh SWT limpahkan kepada ku dan keluargaku serta kepada sahabat ku ini... Rahmat Mu sehingga kami dapat mendidik anak-anak kami menjadi anak anak yg Sholeh dan Sholehah, aamiin.


Sumber: Fajar Sugiharto (Grup WA PGSD)

Share:

Bodohnya Saya

Oleh: Telly D


Udara pagi yang segar menyentuh wajah saya ketika pintu rumah saya buka.  Matahari belum terbit. Baru saja shalat subuh ditunaikan masih pagi sekali. Jalanan masih sepi dan lengang. Saya berdiri di pintu pagar depan rumah menunggu langganan sayur yang suka melintas depan rumah di subuh buta. 

Sebuah becak melintas di depan rumah dan mendadak berhenti. Pengemudi beca itu turun dari kendaraannya berjalan ke arah saya menyapa dan mengeluarkan senyuman terbaiknya. Reflex saya ikut tersenyum, dia menanyakan mengapa saya sepagi itu berdiri di depan rumah. Kami saling menyapa dan bertukar kabar.

Langganan sayur datang. Saya sibuk berbelanja. Tukang becak itu berdiri di samping saya menemani saya memilih sayuran sambil sesekali memperlihatkan dompetnya yang berisi uang 50 ribuan. Saya tidak mengerti maksudnya sampai dia mengatakan ‘’yuk makan bakso nanti sore dekat UNM, saya tunggu ya?” Hah tukang becak itu ternyata lagi merayu saya.  Bodohnya, saya tidak tahu. 


Makassar, 8 September 2021


#pentigraf

Sumber: Grup WA Rumah Virus Literasi

Share:

Mahasiswa Salah Duga

0leh Telly D


Baru saja saya selesai mencuci mobil ketika seorang mahasiswa masuk ke halaman rumah. Saya persilakan mahasiswa itu duduk di terase tempat suami selalu melayani mahasiswa yang butuh konsultasi. Saya meneruskan pekerjaan yang belum selesai meyiram bunga. 

Menunggu suami selesai shalat dhuha saya menemani mahasiswa itu mengobrol. Isi obrolan tentang kesulitan mendapat pekerjaan di saat sekarang. Tema pembicaraan itu cocok, mahasiswa ini baru saja menyelesaikan ujian S1nya.  Ketika suami menggabung, saya beralih meneruskan merapikan halaman seperti yang biasa saya lakukan setiap hari. 

Konsultasi mahasiswa selesai saya mengantar mahasiswa itu ke pintu halaman sekaligus untuk menutup pintu. Mahasiswa itu menyentuh lengan bahu saya sambil menatap dan mengatakan dengan penuh simpatik ’’datanglah ke Morowali kampung saya, di sana ada pabrik nikel sehingga banyak pekerjaan yang lebih baik daripada sekedar membersihkan halaman seperti disini.” 

Hah……

Makassar, 8 September 2021


#pentigraf

Sumber: Grup WA RumahVirusLiterasi


Share:

Tentang Saya


Nama lengkap saya, Susanto. Membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid 19 Melanda negeri kita dan belahan dunia lainnya tahun 2020. 

Menggunakan nickname Pak D Antok, Pak D Susanto, Pak D Sus, dan panggilan dalam komunitas penulis adalah Pak D saja. D singkatan dari 'Dhe', kependekan dari kata 'Gedhe' yang berarti besar atau tua. Saya anak tertua, oleh karena itu, anak-anak adik saya memanggil saya Pak Dhe atau Pak Gedhe. 

Selain itu, D adalah nama desa Abjad di Kabupaten Musi Rawas. Huruf D dirangkai dengan kata "Tegalrejo" adalah nama desa tempat saya tinggal sejak tahun 2006 hingga sekarang. Karena nama Susanto dalam komunitas guru tidak hanya satu, saya yang tinggal di D sering dipanggil dengan nama Susanto D, artinya Susanto yang tinggal di desa D. Akhirnya huruf D yang diucapkan De menjadi 'brand' pada blog maupun komunikasi dengan sesama blogger di grup Whatsapp

Saya lahir di Gombong Kebumen pada tanggal 29 Juni. Tahun ini genap usia saya yang ke-50. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), dan SDN Rejosari (2013-2017). Tahun 1993 menjadi guru muda di SDN 1 Batu Kucing (Musi Rawas Utara) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 mutasi ke SDN Padang Lalang.

Penulis pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).

Penulis dapat dihubungi melalui email susanto_eni@yahoo.com, sus.54nto@gmail.com, dan susanto963@guru.sd.belajar.id 

Salam literasi! 











Share:

Pengikut Diksi

Beli Domain Banyak Discount

www.domainesia.com

Postingan Populer

Recent Posts

Theme Support

Butuh bantuan kami untuk upload atau kustomisasi Template blog ini? Hubungi Saya dapatkan detail kustomisasi tema yang Anda butuhkan.